Serang, Lenteranews - Ketegangan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan CEO Tesla sekaligus pemilik X (dulu Twitter) Elon Musk memicu kekhawatiran serius di internal Partai Republik.
Para anggota parlemen dan tokoh konservatif kini menyerukan rekonsiliasi, khawatir dampak konflik personal itu bisa menggagalkan agenda legislasi partai, termasuk RUU pajak dan pengeluaran perbatasan.
Permusuhan antara dua tokoh berpengaruh ini meletus ke ruang publik dan membayangi langkah politik menjelang pemilu paruh waktu 2026.
Musk diketahui mengkritik beberapa kebijakan Trump, termasuk soal fiskal yang dibalas Trump dengan sindiran tajam.
“Saya harap hal itu tidak mengganggu kita dalam menyelesaikan pekerjaan yang seharusnya kita lakukan,” ujar Rep Dan Newhouse, anggota DPR dari negara bagian Washington, dikutip dari AP News, Minggu (8/6/2025).
“Saya rasa ini akan mereda dan mereka akan memperbaiki hubungan," tambahnya.
Senator dan Tokoh Konservatif Berharap Perdamaian Trump dan Musk
Beberapa tokoh senior Partai Republik menyerukan de-eskalasi. Senator Ted Cruz menyatakan kepada Sean Hannity dari Fox News bahwa kerja sama antara Trump dan Musk bisa membawa banyak manfaat bagi AS.
“Saya berharap mereka berdua kembali bersama, karena saat bekerja sama, kita bisa melakukan lebih banyak hal untuk negara,” ucap Cruz, Kamis (5/6/2025) malam.
Senator Mike Lee dari Utah bahkan mengunggah foto editan keduanya dan menulis, “Siapa lagi yang ingin @elonmusk dan @realDonaldTrumpberbaikan? Dunia akan lebih baik jika mereka bersahabat kembali.”