"Untuk yang 207 ekor itu, memang untuk hewan kurban. Tapi pada saat akan dipotong kondisinya sudah membaik," ujar Hustri.
Ia mengungkapkan, selama proses pemeriksaan dan pendataan hewan yang masih terus dilakukan oleh pihaknya itu, hingga saat ini tidak ditemukan adanya laporan hewan terindikasi terkena wabah penyakit mulut dan kuku.
"Iya, sampai sekarang belum ada temuan lagi, mudah-mudahan tidak ada laporan. Dan kami juga mengimbau masyarakat atau peternak tetap melaporkan jika ada temuan kasus PMK," ujarnya.
Ia juga menambahkan, meski kini kasus PMK yang ada di daerahnya itu belum ditemukan lagi, namun, masyarakat atau para peternak diminta untuk tetap waspada dan selalu menjaga sterilisasi lingkungan kandang dengan menyemprotkan cairan disinfektan serta rutin mengecek kesehatan hewannya.