Pemprov Lampung Pastikan Distribusi Pupuk Bersubsidi Telah Berjalan Dengan Baik

LAMPUNG - Meskipun distrubusi pupuk bersubsidi telah berjalan dengan baik, namun ada beberapa hal yang menjadi masalah seperti kuota pupuk bersubsidi yang semakin lama semakin sedikit dan ada beberapa petani yang tidak terdaftar sebagai kelompok tani sehingga tidak terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).

Hal tersebut diungkapkan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim saat melakukan monitoring dan evaluasi komisi pengawasan pupuk dan pestisida dengan meninjau ketersediaan pupuk bersubsidi di Desa Bagelan, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Jum'at (20/5/2022).

Monitoring dan evaluasi komisi pengawasan pupuk dan pestisida tersebut menurut Chusnunia Chalim dilakukan rutin setiap tiga bulan sekali untuk memastikan distribusi pupuk bersubsidi di Lampung telah berjalan dengan baik.

"Dan yang paling utama dan terpenting adalah petani kita sejahtera," kata Nunik, sapaan akrab Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim.

Wagub Nunik mengatakan basis utama penyanggah perekonomian di Provinsi Lampung salah satunya adalah pertanian. 

Berlandaskan hal tersebut, Nunik mengajak kepada seluruh pihak untuk ikut memastikan kegiatan pertanian di Provinsi Lampung bisa berjalan dengan lancar. 

"Kita harus memastikan ketersedian ketika petaninya membutuhkan bibit, pupuk dan sebagainya sehingga tersalur dengan baik," ujar Nunik.

Wagub Nunik yang juga Ketua Komisi Pengawasan Pupuk dan Petisida (KP3) Provinsi Lampung menegaskan bahwa pemerintah akan selalu memastikan ketersediaan pupuk subdisi dan non-subsidi di masyarakat sampai ke paling bawah dalam hal ini kios.

Dari jumlah e-RDKK tersebut, Kabupaten/ Kota dengan jumlah e-RDKK terbanyak yakni Kabupaten Tengah dan Kabupaten Lampung Timur. Jumlah e-RDKK Kabupaten Lampung Tengah yakni, 183.481 dan Kabupaten Lampung Timur sebanyak 155.680.

Provinsi Lampung diketahui mendapatkan alokasi Kouta pupuk bersubsidi terbanyak di Sumatera dan terbanyak urutan kelima di tingkat Nasional.