Serang, Lenteranews - Continuously variable transmission (CVT) merupakan sistem transmisi pada motor matic. Sejumlah komponen terdapat di dalamnya, termasuk per CVT yang berfungsi dalam mengatur rasio transmisi secara otomatis.
Secara fisik, per CVT memiliki ukuran besar dan bentuk spiral tebal. Saat mesin berputar rendah, per menekan sliding sheave agar puli tetap rapat. Begitu putaran mesin meningkat, gaya sentrifugal akan melawan kekuatan per, sehingga puli mulai membuka dan van belt menyesuaikan rasio transmisi.
Namun, seiring masa pemakaian, per CVT bisa bermasalah akibat komponen aus. Ada sejumlah tanda yang dapat dikenali sebelum per CVT rusak, seperti dibagikan Suzuki:
1. Tarikan Motor Tidak Responsif
Salah satu gejala paling umum adalah tarikan motor yang tiba-tiba jadi lemot, berat, atau tidak bertenaga, terutama saat awal akselerasi.
2. Muncul Getaran
Getaran yang tidak biasa saat motor berakselerasi atau berjalan pelan bisa menjadi tanda per komponen CVT mulai lemah atau aus.
3. Akselerasi Tersendat
Motor terasa tersendat-sendat bahkan pada putaran mesin rendah. Ini bisa terjadi akibat daya cengkeraman kampas kopling yang tidak optimal lantaran per pada CVT lemah.
4. Ban Belakang Berputar saat Mesin Diam
Jika ban belakang berputar cepat meski mesin dalam kondisi idle, kemungkinan per komponen CVT sudah tidak mampu menahan sliding sheave dengan baik.
5. Efisiensi BBM Turun
Performa mesin yang menurun akibat CVT lemah dapat menyebabkan konsumsi bahan bakar meningkat.
6. Kampas Ganda Cepat Aus
Per komponen CVT yang lemah menyebabkan kampas ganda cepat terbuka dan aus, bahkan bisa menyebabkan mangkuk kampas terbakar.
7. Muncul Suara saat Kurangi Kecepatan
Suara aneh atau berisik saat motor mengurangi kecepatan juga bisa menjadi indikasi per CVT bermasalah. Jika mengalami salah satu gejala di atas, segera periksa ke bengkel terpercaya untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.