LAMPUNG - Harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung mengalami kenaikan.
Dari pantauan di Pasar Pasir Gintung, Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung, Harga Cabai merah melonjak naik mencapai Rp 60.000 per kilogram.
Sebelum mengalami kenaikan harga cabai merah berkisar Rp 36.000 hingga Rp 38.000 per kilogram.
Sementara cabai japlak (cabai setan) mencapai Rp 80.000 ribu per kilogram. Sebelum mengalami kenaikan harga cabai japlak Rp 36.000 per kilogram. Untuk harga cabai rawit hijau Rp 60.000 per kilogram, sebelumnya Rp 40.000 per kilogram.
Menurut para pedagang kenaikan harga terjadi mulai terjadi sejak empat hari terakhir. Para pedagang menilai kenaikan harga cabai saat ini terlalu melonjak tinggi.
Susi (40) salah seorang dagang di Pasar Pasir Gintung mengatakan, harga berbagai jenis cabai kembali melonjak naik setelah sebelumnya mengalami menurunan harga paska hari Raya Idul Fitri.
"Sudah hampir satu minggu ini harga cabai mengalami kenaikan," kata Susi, Kamis (26/5/2022).
Hal senada diungkapkan oleh Wati (38) seorang pedagang di Pasar yang sama. Menurutnya, harga cabai merah kembali naik setelah sebelumnya sempat turun di di harga Rp 38.000 hingga Rp 40.000 per kilogram.
"Hari ini saya jual cabai merah Rp 60.000 perkilogram," ujar Wati.
Yeni (45) salah seorang pembeli di Pasar Pasir Gintung mengaku kaget dengan kenaikan harga cabai merah.
"Minggu kemarin saya beli 1/4 kilogram masih Rp 10.000 sekarang saya beli 1/4 kilogram Rp 15.000," ujar Yeni.
Tidak hanya Cabai yang mengalami kenaikan harga. Harga bawang merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Bandar Lampung juga mengalami kenaikan.
Di Pasar Way Kandis, Tanjung Seneng, Bandar Lampung harga bawang merah terpantau Rp 50.000 per kilogram. Sebelum mengalami kenaikan harga bawang merah yakni Rp 30.000 per kilogram.
Hendro (50) seorang pedagang di Pasar Way Kandis mengatakan bahwa kenaikan harga bawang merah sudah terjadi sejak sepekan terakhir.
"Harga bawang naik dari seminggu terakhir, harga naik karena pasokan bawang dari Pulau Jawa sudah mahal," ujar pia berkumis tebal tersebut.