Mobil Tangki Muatan Kimia Terguling di Cilegon

CILEGON - Lokasi kecelakaan truk tangki bermuatan 30 ton cairan asam sulfat dipasangi garis polisi. Penanganan itu dilakukan agar tak ada warga melintas sekitar lokasi.

Garis polisi dipasang dengan panjang sekitar 50 meter dan lebar 10 meter. Polisi juga meminta penjual di sekitar lokasi untuk tutup lebih awal karena khawatir dampak buruk dari cairan kimia itu.

"Untuk itu kita jauhkan masyarakat, kita minta bantuan Chandra Asri untuk menghubungi transportirnya akhirnya dievakuasi pakai crane, kemudian kan ada warga sekitar dan warung-warung kita evakuasi," kata Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono saat dikonfirmasi pada Senin (7/3/2022).

Sigit mengatakan, penanganan awal tumpahan asam sulfat atau H2SO4 tersebut dilakukan dengan memberi tanggul karung berisi pasir. Hal itu dilakukan untuk melokalisir cairan agar tidak menyebar ke tengah jalan.

"Jadi begitu tahu ada kejadian itu, kita Polsek Ciwandan, karena kita tahu muatan bahan kimianya asam sulfat, langsung kita evaluasi pakai crane. Tadi di samping jalan itu diberikan pasir, dilokalisir. Itu masukan dari Chandra Asri yang biasa menangani zat-zat kimia itu," jelas Sigit.

Terkait kronologi kecelakaan, Sigit menerangkan truk tangki bermuatan 30 ton asam sulfat itu berangkat dari Karawang, Jawa Barat (Jabar) dengan tujuan PT Chandra Asri. Sesampainya di depan PT Indorama di Jalan Cilegon-Anyer, truk berjalan di bahu jalan dan terperosok ke drainase.

"Truk itu dari Karawang muat produk untuk menuju Chandra Asri setelah melewati depan Indorama itu truk berjalan di bahu jalan, terperosok ke drainase dan tangkinya itu terguling ke kiri, terperosok kan, tangkinya itu jatuh," ujarnya.

Badan truk tangki bermuatan asam sulfat tak terguling, namun dugaan patah ad tangki menyebabkan tangki jatuh dan tutup tangki terbuka hingga cairan kimia tumpah. "Tutup tangki yang di atas itu kan miring terus cairannya ada yang keluar," pungkas dia.

(Adj)