SERANG - Anggaran sewa dua akuarium beserta ikan arwana dan pakannya sebesar Rp206 juta di Pemkot Serang yang menghebohkan publik, ditanggapi serius kalangan legislatif Kota Serang.
Ketua Komisi II yang juga anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Serang, Pujiyanto menilai, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Serang harus bertanggung jawab penuh, lantaran Sekda merupakan Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
Selain itu, Pujiyanto juga meminta Walikota Serang, Syafrudin segera bertindak dan mengevaluasi kinerja Sekda Pemkot Serang yang dianggap sembrono. Kedua pejabat tinggi di Pemkot Serang itu, menurutnya, pasti mengetahui ada anggaran itu terlebih dahulu. Karena mereka yang merencanakannya.
“Yang pertama soal kebenaran bahwa ikan itu berasal dari tempat sewa ikan. Harus diketahui dengan jelas dan terang benderang jika hal itu benar-benar sewa dari rental ikan,” Kata Pujiyanto, kepada wartawan, Selasa (03/8/2021)
Baca : Wadow, Pemkot Serang Sewa Aquarium Senilai Rp. 206 Jt
Kemudian, Lajut Pujiyanto, Kebenaran soal harga sewa aquarium dan Ikan Hias tersebut apakah sudah sesuai dengan harga pasaran. Ia menekankan, jangan sampai Ikan dan Aquarium yang di Sewa oleh Pemkot Serang adalah Milik seseorang yang kemudian disimpan di Ruangan Walikota namun biayanya di Cover oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Jangan sampai ikan itu adalah ikan milik seseorang yang disimpan di ruangan kepala daerah, namun kemudian menggunakan APBD untuk meng-cover-nya. Ini harus jelas,” tegas Pujiyanto.
Menurutnya, Ditengah Pandemi Covid 19, Masyarakat sedang dalam keadaan Memprihatinkan. Pujiyanto menyarankan, Anggaran sebesar itu lebih baik untuk membantu masyarakat yang dihimpit kesulitan.
“Apakah wajar dan patut Pemkot Serang lebih mengutamakan biaya pemeliharaan ikan yang nilainya ratusan juta rupiah itu dibandingkan dengan memberikan bantuan kepada masyarakat yang hidup tengah dihimpit kesulitan. Ini harus jadi pertimbangan. Sewa akuarium Rp206 juta saat Pandemi seperti ini sangat keterlaluan,” Tegasnya.
Pujiyanto juga mempertanyakan soal empati para pejabat di Pemerintah Kota Serang kepada masyarakatnya. Selain itu, Jika Anggaran Sewa Aquarium dan Ikan itu benar adanya, Ia menilai pejabat Pemkot Kota Serang sama sekali tidak memiliki sense of crisis.
Secara pribadi Pujiyanto mengaku, persoalan itu merupakan pukulan keras bagi dirinya selaku anggota Banggar. Sebab kata dia dirinya tidak mengetahui ada anggaran fantastis untuk hal yang sama sekali tidak penting.
“Ini evaluasi bagi kami di legislatif yang disuarakan oleh rekan-rekan media. Saya secara pribadi mengucapkan terima kasih atas atensi yang diberikan, dan ke depan tentu akan menjadi bahan evaluasi,” jelasnya.
Menurut Pujiyanto, lolosnya kegiatan yang tak penting seperti ini dikarenakan apa yang dibahas oleh Banggar tidak terperinci secara detail. “Data yang diberikan oleh TAPD pada saat pembahasan anggaran itu secara gelondongan,” imbuhnya.
Selain itu lanjut dia, eksekutif juga tidak pernah memberikan waktu yang longgar kepada legislatif untuk terlebih dahulu mengkaji rencana anggaran yang akan dibahas.
“Berkas setebal itu selalu diberikan pada saat rapat pembahasan, sehingga kami tidak mempunyai waktu untuk menganalisanya secara mendalam,” pungkasnya.
*Refrensiberita / Red