"Selain itu didukung juga dengan digitalisasi di berbagai bidang yang turut meningkatkan efisiensi supply chain, serta perubahan model bisnis menjadi activist holding yang dapat menyelaraskan operasional anak perusahaan dengan strategi holding," kata Wijaya.
Program lain yang berkontribusi besar terhadap peningkatan EBITDA adalah sentralisasi pengadaan dan pemasaran.
“Lewat program ini, kami dapat lebih baik mengoptimalisasi rantai pasok di perusahaan. Mulai dari pengadaan bahan baku, jadwal perbaikan pabrik, permintaan pasar, potensi ekspor dan lain sebagainya. Sehingga baik proses pengadaan bahan baku maupun penjualan produk betul-betul memberikan hasil yang optimal," katanya.
Peningkatan EBITDA tersebut juga turut didorong oleh program transformasi digital, diantaranya adalah implementasi data sains, optimalisasi distribusi dan pergudangan (logistik) dengan menggunakan perangkat digital, pemanfaatan aplikasi digital penebusan pupuk komersil online Retail Management System (RMS) di berbagai daerah, hingga digitalisasi monitoring rantai pasok.