Sementara itu, rancangan undang-undang (RUU) bipartisan di Kongres AS yang berisi sanksi baru terhadap Rusia mulai mendapat dukungan lebih luas. Di Eropa, para diplomat Uni Eropa hampir mencapai kesepakatan paket sanksi ke-18 terhadap Rusia, termasuk rencana penurunan batas harga minyak Rusia.
Investor juga mencermati negosiasi tarif perdagangan AS dengan sejumlah mitra utama. Uni Eropa dan Korea Selatan pada Senin menyatakan tengah menyusun kesepakatan dagang dengan Washington guna meredam dampak dari potensi tarif baru yang direncanakan berlaku mulai 1 Agustus.
Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen menyebut ancaman tarif dari Trump sebagai hal yang sama sekali tidak dapat diterima dalam konferensi pers bersama Kepala Perdagangan Uni Eropa Maros Sefcovic di Brussels.
Di sisi lain, data bea cukai menunjukkan impor minyak China pada Juni naik 7,4 persen dibandingkan tahun lalu menjadi 12,14 juta barel per hari, tertinggi sejak Agustus 2023.
“Pasar masih merasakan adanya keketatan pasokan, karena sebagian besar penumpukan stok terjadi di China dan kapal-kapal, bukan di lokasi utama,” kata analis UBS Giovanni Staunovo.
Badan Energi Internasional (IEA) pekan lalu menyatakan pasar minyak global mungkin lebih ketat dari yang terlihat dalam jangka pendek. Meski demikian, IEA juga menaikkan proyeksi pertumbuhan pasokan tahun ini, sekaligus memangkas estimasi pertumbuhan permintaan, yang mengisyaratkan potensi surplus pasar.