“Sayangnya tidak lama kemudian pandemi COVID-19 singgah di Bali. Rendahnya ketahanan ekonomi menyebabkan banyak usaha pariwisata yang bangkrut seperti gugurnya sebagian besar dive guide dan dive operator,” katanya.
Pascal berupaya bangkit dari kondisi ini dengan membentuk kelompok restorasi terumbu karang bernama “The CorAlliance.”
Upaya ini sebagai alternatif untuk membangkitkan perekonomian di tengah pembatasan kegiatan akibat pandemi COVID-19 yang menyebabkan banyak pekerja kehilangan pekerjaan.
“Saya berpikir bagaimana menghasilkan uang dengan keahlian saya (karang dan kegiatan restorasi karang). Kemudian muncullah gagasan untuk mengupayakan kegiatan restorasi karang berbasis komunitas, dan akhirnya terbentuk “The CorAlliance” terbentuk,” ungkapnya.