Pandeglang, Lenteranews - Para nelayan di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, mengalami kesulitan serius akibat kerusakan pada dermaga yang menjadi tempat sandar kapal mereka. Kondisi ini menghambat proses bongkar muat hasil tangkapan ikan.
Salah satu nelayan, Handi, mengungkapkan bahwa kerusakan parah pada dermaga membuat kapal-kapal nelayan sulit untuk bersandar secara optimal.
“Akibatnya, kami terpaksa mengeluarkan biaya tambahan untuk menyewa tenaga pengangkut, karena jarak antara kapal dan dermaga bisa mencapai ratusan meter,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (20/05/2025).
Handi berharap pemerintah dapat segera melakukan perbaikan serta memperluas dermaga sekitar 100 meter ke arah laut agar kapal nelayan dapat bersandar dengan lebih mudah.
“Kerusakan dermaga ini tidak hanya menghambat aktivitas kami sebagai nelayan, tetapi juga berdampak pada perekonomian lokal yang bergantung pada sektor perikanan,” tambahnya.
Sementara itu, Manajer Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Higienis Labuan, Yadi, menjelaskan bahwa dermaga tersebut dibangun sekitar tahun 2013, namun mengalami kerusakan berat akibat diterjang tsunami pada tahun 2018 dan semakin parah sejak tahun 2024 hingga saat ini.
“Kondisi dermaga saat ini sangat membahayakan, terutama ketika gelombang pasang terjadi. Risiko keselamatan para nelayan menjadi sangat tinggi,” ungkapnya.
Yadi berharap pemerintah daerah segera menanggapi keluhan para nelayan dengan melakukan perbaikan infrastruktur dermaga yang rusak, demi mendukung keberlangsungan mata pencaharian mereka.
“Kami berharap pemerintah untuk segera memperbaiki dermaga ini, setidaknya agar dapat digunakan untuk sandar kapal. Dengan demikian, aktivitas bongkar muat nelayan dapat berjalan dengan lebih lancar,” pungkasnya.