Kabar akan tunangan itu didengar pelaku, sejak mengetahui kabar itu pelaku kerap meneror korban. terakhir di hari kejadian pagi hari nya, pelaku juga meminta langsung kepada ayah korban untuk bisa berhubungan kembali dengan korban dan membatalkan rencana pernikahan korban tersebut yang direspon oleh ayah korban hal tersebut sudah menjadi pilihan korban.
Pelaku rupanya terus mendesak agar korban membatalkan rencana tersebut namun Elisa tidak merespon keinginan Pelaku. di hari kejadian, pelaku berulang kali meminta bertemu dengan korban namun tetap tidak direspon. pihak keluarga mengetahui itu dari bukti chat pelaku terhadap korban yang diketahui teman korban. begitu juga keterangan teman korban di hari pembunuhan itu terjadi merencanakan bertemu untuk membuat konten video make up menghindari pelaku.
Pelaku bukan tidak sengaja bertemu dengan korban, di jam tersebut pelaku sudah mengetahui korban akan pulang kerja dan melintasi jalan itu seorang diri. Aksi itu dinilai keluarga sudah direncanakan, saat di jam pulang pelaku sudah menghadang untuk kemudian membawa korban ke area Stadion Berkah Pandeglang.
"Ya memang kalau kami keluarga mengikuti konferensi pers statement dari kepolisian ini, itu kalau menurut kami terlalu prematur karena apa karena itu lebih kepada pengakuan dari pada pelaku sementara banyak hal lain yang harus dikembangkan kalua pengungkapan kasus itu bisa saja memakai pasal itu tapi tidak berhenti di situ itu harus kejar hal hal lainnya karena dalam konteks hukum logika hukum alasan alasannya juga harus kita telusuri apa yang menjadi alibinya juga bisa mengatakan begitu. jujur kami belum puas." jelasnya.