Balasan PSI Setelah Disebut Dungu Oleh Rocky Gerung

SERANG - Peneliti Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) Rocky Gerung menilai PSI dungu karena usulan menolak penundaan pemilu tapi mendukung jabatan presiden tiga periode. PSI merespons balik komentar Rocky Gerung tersebut.

"Saya berterima kasih atas komentar Bapak yang menyebut pernyataan saya sebagai pernyataan yang dungu dan bodoh. Komentar yang saya terima dengan lapang dada mengingat saya yakin komentar tersebut pasti datangnya dari seorang yang sangat pintar dan pastinya supercerdas," kata Sekjen PSI Dea Tuanggaesti dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/3/2022).

Dea menilai usulannya soal tiga periode lebih logis dibanding upaya memperpanjang masa jabatan dengan menunda pemilu. Dea mengaku hanya ingin melindungi Jokowi secara konstitusional.

"Pernyataan saya adalah sebuah tanggapan atas realitas politik yang telah dinyatakan secara terbuka oleh partai-partai yang ada di parlemen, yang ingin memperpanjang masa jabatan Presiden tanpa melalui pemilihan umum. Inilah yang kami kritik, inilah yang kami tolak. Inilah cara kami memperjuangkan tegaknya konstitusi agar Pak Jokowi terlindungi secara konstitusional," ucapnya.

Dea mengatakan usulan PSI itu semata-mata mempertahankan pemilihan umum 5 tahun sekali sesuai konstitusi. Dia menyebut Rocky Gerung lupa akan hal itu.

"Apabila kelak, pada akhirnya partai-partai di parlemen yang saat ini PSI tidak ada di sana, kemudian melakukan amandemen konstitusi, dan membuka ruang bagi Pak Jokowi untuk maju kembali di Pemilu 2024, di mana rakyat bisa secara bebas memilih Pak Jokowi ataupun kandidat lain, maka tanpa ragu kami pasti akan mendukung Pak Jokowi paling pertama dan terdepan karena jelas prestasi dan kerja kerasnya buat rakyat Indonesia. Sebagaimana hasil survei yang menyatakan bahwa lebih dari 70 persen rakyat Indonesia puas terhadap kinerja Pak Jokowi," ujar Dea.

Kembali ke anggapan dungu, Dea lantas membiarkan pandangan Rocky Gerung tersebut. Menurutnya, penilaian itu kebencian yang sifatnya subjektif dan personal terhadap Jokowi dan para pendukungnya.

Dea meminta Rocky Gerung belajar kepada Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, yang besar hati mendukung pemerintah walaupun kalah dalam pemilu. Dea lantas menyindir upaya yang Rocky Gerung lakukan untuk negara.

"Semestinya Pak Rocky bisa belajar dari Pak Prabowo dan Pak Sandiaga, walaupun dulu pertarungan mereka begitu keras melawan Pak Jokowi saat pemilu, tapi saat pemilu usai, mereka dengan kesatria justru ikut membantu Pak Jokowi di pemerintahan. Artinya apa? Mereka ikut berkontribusi membangun negara, sementara apa ya yang Bapak lakukan?" kata Dea.