SERANG - PKS menanggapi hasil survei elektabilitas capres 2024 yang memunculkan nama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa berada di atas eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, Menteri BUMN Erick Thohir dan Ketua DPR RI Puan Maharani di survei Litbang Kompas. PKS menilai aura kepemimpinan yang dimiliki Jenderal Andika dan Jenderal (purn) menarik perhatian publik.
"Aura leadership Jenderal Andika dan Jenderal Gatot cukup kuat untuk menarik perhatian publik pada pesta Demokrasi 2024," kata Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf kepada wartawan, Rahu (23/2/2022).
Al Muzammil menilai koalisi sipil dan militer tetap menarik di era reformasi dengan preseden yang telah ditunjukan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada periodenya lalu. Dia menyebut koalisi yang melibatkan tokoh militer juga akan beririsan dengan isu nasionalis-religius.
"Alternatif koalisi sipil-militer tetap menarik pada era reformasi ini karena presedennya juga sudah ada yaitu Pak SBY," ujar Jubir PKS tersebut.
"Isu sipil-militer juga beririsan dengan isu nasionalis-religius, karena militer juga umum dipersepsi publik sebagai representasi kubu nasionalis," imbuhnya.
Dia menilai menguatnya wacana sosok capres dan cawapres dari kalangan tokoh militer berkaitan dengan urgensi isu pertahanan dan kedaulatan di masyarakat. Meski begitu, kata dia, isu tersebut kemungkinan besar akan bersaing dengan isu ekonomi dan lapangan kerja pada 2024 mendatang.
"Isu capres atau cawapres militer ini akan semakin menguat jika masyarakat merasakan bahwa masalah pertahanan dan kedaulatan negara dianggap sebagai isu yang penting pada 2024 ke depan nanti. Sangat mungkin isu tersebut bersaing dengan isu ekonomi dan lapangan kerja pada 2024 nanti," lanjutnya.
Hasil survei elektabilitas bakal calon presiden 2024 yang dirilis Litbang Kompas memunculkan kejutan. Nama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa berada di atas Erick Thohir dan Puan Maharani.
Survei Litbang Kompas digelar pada 17-30 Januari 2022 dengan melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi. Responden ditanya melalui wawancara tatap muka. Menggunakan metode tersebut, tingkat kepercayaan survei ini 95 persen dengan margin of error plus-minus 2,8 persen.
Hasilnya adalah sebagai berikut:
- Prabowo Subianto 26,5%
- Ganjar Pranowo 20,5%
- Anies Baswedan 14,2%
- Sandiaga Uno 4,9%
- Agus Harimurti Yudhoyono 3,7%
- Basuki Tjahaja Purnama 2,9%
- Ridwan Kamil 2,6%
- Tri Rismaharini 2,6%
- Andika Perkasa 2%
- Gatot Nurmantyo 1,4%
- Erick Thohir 1,1%
- Mahfud Md 1,1%
- Puan Maharani 0,6%
- Lainnya 4,1%
- Tidak ada/tidak tahu/rahasia 11,8%
Hasil survei ini juga memotret penurunan signifikan angka responden yang menjawab 'tidak ada/tidak tahu/rahasia'. Pada April 2021, masih ada 45,4 persen responden yang belum menentukan pilihan, namun kini tersisa 11,8 persen.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dinilai memunculkan dinamika bakal calon presiden 2024. Meski elektabilitas Andika 2 persen, setidaknya berada di atas eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Ketua DPR Puan Maharani.
(Jhn/Zya)