Lebih lanjut mengenai kerugian diet ekstrem, dia menyoroti efek defisiensi mikronutrien, karena enggan mengonsumsi sayuran dan sumber zat gizi lainnya dan terfokus pada menghindari nasi.
"Ada orang yang tidak mau makan nasi saat diet. Kita suka lupa, selain sebagai sumber karbohidrat, di dalam nasi juga ada vitamin dan mineral seperti zat besi, fosfor, magnesium, dan mangan. Jangan terlalu restriktif saat menjalankan program diet," kata dia.
Risiko lain apabila Anda melakukan diet ekstrem yakni terkena batu empedu. Dokter spesialis gizi, Samuel Oetoro mengatakan, diet ekstrim atau penurunan berat tubuh lebih dari 1,5 kg per minggu artinya asupan lemak dalam tubuh sangat sedikit atau bahkan tidak ada, termasuk lemak yang sehat.
Jadi, apabila Anda ingin melakukan diet khusus termasuk untuk menurukan berat badan atau diet orang dengan penyakit tertentu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi, jangan lakukan diet ekstrem begitu saja.