Isshh! Makanan Ini Bikin Mual Untuk yang Enggak Terbiasa

SERANG - Makanan ini memiliki rasa ekstrem dan tampilan yang bikin mual. Tak heran untuk mencoba makanan ini disebut seperti 'uji nyali' karena tak semua orang mau mencobanya.

Meski digemari banyak orang, ada makanan-makanan tertentu di setiap negara yang dianggap ekstrem. Makanan ini dianggap menjijikkan bagi orang asing yang belum mengetahui atau terbiasa dengan makanan ini.

Tak heran, banyak orang yang enggan menyantap makanan ini. Butuh nyali besar untuk bisa mencicipi sajian yang dari tampilannya saja, terkadang sudah membuat orang mual dan kehilangan nafsu makan.

Dilansir dari The Travel (26/03), berikut lima makanan yang butuh nyali besar untuk menyantapnya:

1. Boodog

Mongolia merupakan negara yang berbatasan dengan wilayah China dan Rusia. Negara ini terkenal dengan budaya hidup nomaden atau orang-orang yang suka berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lainnya. Tak heran mereka memiliki makanan yang tak kalah unik.

Jika kebanyakan orang akan mengolah daging kambing atau sapi dengan oven atau dipanggang di atas api unggun, berbeda dengan kaum Mongol. Mereka lebih suka memanggang daging dengan merobek bagian tubuh hewan, kemudian mereka masukan batu panas yang sebelumnya sudah dibakar.

Nama hidangan boodog. Biasanya mereka memanggang kambing atau babi hasil memburu dengan cara ini. Usai meletakkan batu di dalam kambing, mereka akan menutupnya selama beberapa saat hingga daging kambing matang sesuai dengan selera mereka. Tak jarang bagian daging masih mentah dan dipenuhi darah.

2. Kepala Kambing Utuh

Popularitasnya mengalahi daging ayam dan sapi, di Mongolia semua yang berbau kambing selalu digemari. Sejak dulu kambing dianggap sebagai hidangan enak dengan tekstur daging yang empuk.

Bagian kepala kambing kerap diolah menjadi makanan spesial. Hidangan kepala kambing utuh ini biasanya direbus selama beberapa jam untuk membuat dagingnya menjadi lembut dan tidak alot.

Kemudian kepala kambing disajikan dengan beberapa sayuran rebus sebagai hidangan pelengkapnya. Ada juga tradisi di mana ketika menyantap kepala kambing, para tamu harus memakan kedua bola mata kambing. Selain di Mongolia, sajian kepala kambing ini juga di Afghanistan hingga Bulgaria.

3. Balut

Berkunjung ke Filipina, kamu bisa mencicipi balut. Hidangan ini berasal dari embrio bebek yang menjadi makanan khas di sana. Banyak telur berusia tua yang sudah memilikit balut dalam bentuk utuh sehingga tampilannya sedikit menyeramkan.

Dalam warisan kuliner di Filipina, Balut merupakan makanan populer sekaligus jajanan enak di sana. Makanan ini mirip seperti hot dog di Amerika yang banyak dijual di pinggir jalan.

Banyak orang percaya bahwa mengonsumsi balut dapat meningkatkan libido. Menu ini juga dianggap sebagai asupan protein.

4. Telur Pitan

Dalam hidangan tradisional khas China, century egg atau telur pitan biasanya disajikan dengan bubur terutama sebagai menu sarapan. Telur ini dianggap aneh, bahkan sempat dilarang oleh pemerintah Italia karena tak layak konsumsi.

Menurut catatan sejarah, pertama kali telur pitan disebutkan pada tahun 1640, namun ada juga yang memprediksi bahwa telur pitan ini sudah ada sekitar 500 tahun lalu. Tepatnya pada masa Dinasti Ming di Hunan.

Telur ini merupakan hasil fermentasi dari telur bebek atau ayam. Telur diproses menggunakan tanah liat, abu, garam, calcium oxide, dan sekam. Telur ini kemudian d fermentasi selama bertahun-tahun. Aromanya memang menyengat, tapi rasanya tetap enak.

5. Fruit Bat

Fruit bat merupakan kelelawar buah yang biasa dikenal dengan nama codot di Indonesia. Sajian ini cukup terkenal di beberapa negara di Asia, seperti Thailand, Vietnam, hingga Guam.

Ukuran badannya mungil dan hanya memakan buah. Pertama, kelelawar yang sudah mati akan dicuci terlebih dulu. Kemudian, dimasukan ke dalam air yang mendidih sampai matang. Baru setelah itu, dimasak dengan santan, jahe, rempah-rempah dan aneka sayur.

Banyak orang yang percaya konsumsi daging kelelawar punya banyak manfaat. Manfaatnya antara lain yakni baik untuk penderita asma, mampu menyembuhkan sakit tenggorokan, dan menambah stamina. Namun konsumsi kelelawar ini menjadi pro dan kontra setelah pandemi Corona di tahun 2020 merebak.

(Eg/Zya)