Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti Bagi-Bagi Kapal Untuk Nelayan

LenteraNEWS - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan sekaligus Ketua Umum Pandu Laut Nusantara Susi Pudjiastuti membagikan kapal untuk nelayan kecil di Pulau Simeulue, Aceh. Ada enam kapal yang dibagikan ke nelayan tersebut.

"Kita sekarang ini akan mengundang beberapa Kawan Susi termasuk Tim Pandu Laut dan Susi Cek Ombak yang ada di Pulau Simeulue. Mereka hari ini akan membagikan 4 perahu, ditambah dua lagi minggu depan untuk diberikan pada 4 panglima laut dan dua nelayan di Simeulue," ujar Susi dalam keterangan tertulis, Minggu (17/4/2022).

Susi menjelaskan, keenam kapal ini merupakan hasil kolaborasi crowdfunding yang digelar Susi Cek Ombak serta Benih Baik yang akan disalurkan melalui Pandu Laut Nusantara. Sejumlah perusahaan seperti Superindo, Jamkrindo, hingga Tokopedia turut terlibat dalam urun dana tersebut.

Dia mengungkapkan, lokasi pembagian kapal yang dipilih, Pulau Simeulue, merupakan salah satu pulau terluar di Indonesia.

Dengan pembagian kapal ini, apalagi bertepatan di bula Ramadan dan menjelang Lebaran 2022 diharapkan nelayan-nelayan kecil yang menerima kapal bisa beroleh tambahan penghasilan sebelum Idul Fitri.

Lokasi yang dipilih untuk pembagian kapal terutama adalah daerah-daerah pesisir yang pernah terdampak bencana gempa dan tsunami.

Di Simeulue Aceh ini, pemberian bantuan kapal kepada panglima laut diharapkan dapat memudahkan tugas mereka dalam menjaga kawasan terumbu karang dan hutan mangrove.

Berdasarkan temuan Wakil Sekretaris Pandu Laut Nusantara Suhana di lapangan, para panglima laut ini biasanya berpatroli dengan meminjam perahu nelayan yang kebetulan tidak melaut.

Selain itu, Suhana juga menjelaskan bahwa kapal juga diserahkan pada nelayan yang didapati perahunya tengah mogok di laut.

"Kemarin kita sudah keliling nyari nelayan terus panglima laut, kita ketemu di laut, kebetulan beliau perahunya lagi mogok di tengah laut lagi mancing," ujar Suhana.

Dengan diberikannya kapal-kapal ini, Susi berharap terutama pada para panglima laut, agar dapat memperketat pengawasan terumbu karang dan hutan mangrove. Khususnya dari praktik-praktik penangkapan ikan menggunakan bom atau alat tangkap lainnya yang tidak ramah lingkungan.

Susi juga berharap kapal dapat digunakan untuk patroli rutin, memudahkan transportasi antar pulau, hingga menambah penghasilan nelayan. Ia juga secara khusus mengingatkan agar para guru yang mengajar di pulau-pulau kecil, bisa diberikan tumpangan oleh nelayan.

"Tolong dijaga Salur, pulau kecil itu jangan ada yang ngebom, dengan mesin Yamaha 15 PK ini cepat sekali kejar yang main-main potas dan bom kejar. Tempo hari Susi Cek Ombak wawancara Pak Guru yang mengajar di Pulau Teupah, sering kali kesulitan transport dan kadang-kadang uangnya tidak cukup dari kementerian bayar transportasi, tolong diantar. Susi Cek Ombak pernah wawancara Pak Guru itu yang ngajar di Pulau Teupah," ujar Susi.

(Gt/Saj)