Pembangunan Pabrik Es di TPI Binuangeun Diduga Bermasalah

Pembangunan Pabrik Es di TPI Binuangeun Diduga Bermasalah

LEBAK - Pembangunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak Diduga bermasalah. dari pantauan dilokasi, permasalahan terjadi Pada Pembangunan Pabrik ES yang nantinya digunakan sebagai sarana para Nelayan di Binuangeun. Bangunan tersebut diketahui dilaksanakan oleh Pihak Perusahaan CV.Golden Perkasa dengan Konsultan Pengawasan PT. Inkoneksi Izi Konsultan.

Menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, Pembangunan Pabrik ES yang menggunakan anggaran senilai Rp. 4 Miliar Rupiah lebih yang bersumber dari APBD Banten Tahun 2022 melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten tersebut baru Progres 50 persen. Pekerjaan tersebut telah dimulai sejak 23 September 2022 atau dihitung 90 hari kerja atau batas akhir pekerjaan pada 23 Desember 2022.

Sumber menyebutkan, Aktivitas pembangunan terhenti lantaran sejumlah Pekerja tidak terpenuhinya pembayaran, sehingga para pekerja memilih untuk berhenti dari pekerjaan tersebut.

"Engga di bayar (Petukang) infonya begitu, makanya berenti kerja." kata Sumber, Senin (5/12/2022).

Selain itu, Sumber juga menjelaskan, Ada material bangunan yang hingga saat ini belum diselesaikan pembayarannya, "Terhutang, janji-janji aja, sekarang ambil material dari pihak lain, sama juga engga di bayar." jelasnya.

Perlu diketahui, Dalam rangka meningkatkan potensi, sarana dan prasarana logistik serta pemasaran produksi kelautan dan perikanan, Provinsi Banten melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten, fokus meningkatkan Pengembangan pelabuhan perikanan Binuangeun. Pada tahun 2022 ini, Provinsi Banten telah menggelontorkan anggaran Puluhan Miliar untuk membangun sentra perikanan yang strategis.

Pembangunan TPI Binuangeun ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar dalam peningkatan kesejahteraan nelayan, stabilisasi harga dan suplai untuk mendukung industrialisasi hasil perikanan serta meningkatkan ketahanan pangan lokal, regional dan nasional.

"Pemerintah harus cari Perusahaan yang memang sesuai dengan kemampuannya, Duitnya ada, mengedepankan keberhasilan pembangunan. Ini perusahaan malah nunggak utang," tambah Sumber yang enggan disebutkan namanya.

Terkait hal tersebut, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Suhadi saat di konfirmasi mengatakan, ia tidak mengetahui secara pasti adanya informasi tersebut.

"Maaf mas, kalau terkait masalah petukang dan pembayarannya mungkin yang lebih tahu kontraktornya," kata Suhadi, saat dikonfirmasi, Senin (5/12/2022).

Sementara itu, Pihak Kontraktor Pabrik Es Iyus dari Perusahaan CV.Golden Perkasa belum memberikan tanggapan apapun saat dikonfirmasi.

Pada tahun 2021 hingga tahun ini, Dinas Kelautan dan Perikanan Banten telah melakukan Pembangunan diantaranya Break water, pemagaran, revitalisasi kios, revitalisasi docking, dan pembangunan tempat pemasaran ikan dengan anggaran puluhan miliar rupiah.