LAMPUNG - Sejumlah petani di Kecamatan Palas, Lampung Selatan, Provinsi Lampung mengaku pendistribusian pupuk bersubsidi di daerah setempat sering terlambat.
Para petani berharap pupuk bersubsidi tersedia sebelum masa tanam dimulai. Ketua Kelompok Tani Karya Tani Desa Pematang Baru, Pipit Zen (40) mengatakan bahwa selama ini pupuk bersubsidi kerap alami keterlambatan ketika petani mulai pemupukan pertama.
Keterlambatan pemupukan itu berdampak dengan pertumbuhan tanaman padi. Seharusnya pupuk bersubsidi sudah tersedia di kios sebelum masa tanam dimulai.
"Minimal paling lambat sudah ada ketika usia tanam padi 15 hari setelah tanam (HST)," kata Pipit Zen, Jumat (27/5/2022).
Menurut Pipit Zen, pendistribusian pupuk pada musim rendeng 2022 kemarin kelompoknya baru mendapatkan pupuk bersubsidi ketika usia tanam 30 HST. Bahkan, pupuk yang didistribusikan baru pupuk jenis NPK.
"Sewaktu tanam rendeng kemarin termasuk terlambat, mas. Bahkan, pertama baru dikirim pupuk bersubsidi jenis NPK. Seharusnya, pupuk urea dulu yang dibutuhkan petani untuk pemupukan pertama," ujar Pipit Zen.
Hal serupa diungkapkan, Ketua Gapoktan Mekarmukti Desa Mekarmulya, Darto (45). Pria berbadan gempal tersebut bersama petani lainnya berharap pupuk bersubsidi sudah tersedia sebelum masa tanam dimulai.
Darto menjelaskan, selama ini pupuk bersubsidi baru tersedia ketika petani melakukan pemupukan pertama.
Pada dasarnya, pupuk bersubsidi tidak pernah langka. Hanya saja pendistribusiannya lambat. Selain itu, pendistribusiannya dilakukan secara bertahap.
"Seharusnya pendistribusian harus sesuai kebutuhan, jadi ada petani yang dapat lebih awal, adapula yang belum kebagian," kata Darto.
Menurut Darto, musim gaduh 2022 akan dimulai sekitar Agustus mendatang. Untuk itu, dirinya bersama petani berharap ketersediaan pupuk bersubsidi sebelum Agustus.
Darto dan petani lainnya berharap distribusi pupuk bersubsidi jangan seperti musim tanam rendeng tahun kemarin, penandatanganan perjanjian jual beli (SPJB) dilakukan akhir tahun, lalu pupuk baru dikirim pada Februari
"Banyak tanaman padi sudah usia 30 HST. Ini merupakan aspirasi petani kami melalui Gapoktan," ujar Darto.