LEBAK - Pergerakan tanah terjadi di Kampung Cihuni, Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur, Lebak, Banten. Setiap malam, warga mengaku merasakan adanya pergerakan tanah.
"Iya suka kerasa kayak gempa gitu, getar. Iya kalau malam doang itu," ujar salah satu warga, Susilawati, kepada awak media di lokasi, Rabu (23/2/2022).
Katanya, tanah mulai bergerak pada dua Minggu lalu di wilayah Pakubumi, Kecamatan Cikulur. Tanah bergerak perlahan dan menjalar hingga ke perkampungan warga.
Akibatnya, retakan ringan mulai muncul di rumahnya. Tanah terus bergerak hingga membuat retakan semakin parah.
"Tadinya kecil kaya benang, lama-kelamaan semakin gede setiap hari. Ya kayak gini kondisinya mau roboh," tuturnya.
Warga lainnya, Uyum, mengaku sering merasakan pergerakan tanah di rumahnya ketika malam hari. Perasaan itu semakin diyakini ketika bangunan mengeluarkan bunyi.
"Sedikit-sedikit, bunyi kretek-kretek. Lalu saya lihat dari dalam ke luar, ini (retakan di dinding) mulai besar. Ini (batu bata) sudah bisa dicopot tadinya nggak," ucapnya menggunakan bahasa Sunda.
Dampak kejadian ini, bukan hanya pada dinding rumahnya. Keramik di rumah Uyum pun sudah ada yang terlepas.
Uyum merasa takut dan khawatir jika berada di dalam rumah ketika malam hari. Sejak kejadian ini, Dia selalu menginap di rumah saudaranya.
"Kalau malam takut, sering dengar suara retakan dari tembok juga keramik. Takut kalau saya tertimpa rumah, tanahnya pada ke bawah," sambungnya.
"Nginap di rumah saudara di atas, nyari tempat yang lebih aman," pungkasnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, lokasi perkampungan warga berada di wilayah perbukitan. Dampak pergerakan tanah terlihat jelas pada lantai hingga atap bangunan. Bahkan beberapa akses jalan pun terlihat retak. Diperkirakan ada puluhan rumah warga dan fasilitas umum yang terdampak.
(Den)