SERANG - Siapa sih yang nggak mau anaknya tumbuh cerdas dan berprestasi? Rasanya setiap orang tua ingin tumbuh kembang Si Kecil optimal dan menjadi anak yang exceptional. Sehingga ia bisa meraih masa depan hebat.
Apalagi setiap anak dilahirkan cerdas, Bunda. Hanya saja potensi hebat masing-masing anak berbeda, dan tak selalu dalam bidang akademik. Ada yang 'bersinar' dalam segala aspek, tapi ada pula yang unggul pada beberapa bidang saja.
Oleh karena itu, penting bagi Ayah dan Bunda mengenali potensi hebat Si Kecil agar bisa dikembangkan sejak dini. Mengutip berbagai sumber, ini dia 4 hal yang perlu dilakukan orang tua dalam mendidik anak supaya tumbuh menjadi anak hebat di masa depan.
Latih Anak Mengambil Keputusan Sendiri
Melansir Parenting for Brain untuk anak bisa mengambil keputusan sendiri perlu latihan dan pembiasaan, Bun. Jadi sesekali orang tua perlu memberikan ruang untuk Si Kecil memilih yang disukai. Jangan selalu memaksanya untuk menuruti keinginan Ayah dan Bunda.
Mungkin hal tersebut merupakan bentuk 'perlindungan' kepada Si Kecil agar tidak salah memilih. Tapi tahukah Bunda, kontrol yang berlebihan bisa mengurangi self-esteem anak dan membuatnya takut untuk membuat keputusan secara mandiri. Kemampuan mengambil keputusan sendiri juga penting lho. Terutama dalam membentuk karakter eksplorasi yang wajib diperlukan anak, khususnya anak generasi alpha.
Beri Stimulasi Sesuai Minat dan Bakat
Bunda, tidak baik jika memaksa anak untuk hebat dalam segala bidang. Apalagi sampai mengikutinya dalam berbagai kursus, seperti kursus matematika, piano, bela diri, dan lainnya. Daripada begitu, lebih baik terapkan konsep personalized learning, Bun.
Mengutip laman CNBC, konsep ini mendorong orang tua untuk melatih kemampuan sesuai minat dan bakat yang dimiliki Si Kecil, serta kebutuhan dan tahapan tumbuh kembang Anak. Personalized learning atau yang disebut early specialization bukan berarti anak tidak boleh melakukan hal lainnya. Melainkan membuatnya fokus pada hal tertentu yang ia suka.
Latih Si Kecil Berpikir Kritis
Agar tumbuh menjadi exceptional kids, maka anak harus mampu berpikir kritis. Artinya mereka bisa melihat segala sesuatu dengan lebih tanggap. Untuk melatih kemampuan berpikir kritis bisa dimulai dengan hal sederhana, Bunda. Sesimpel mengajukan pertanyaan mengapa dan bagaimana kepada Si Kecil. Langkah ini dapat mendorong anak untuk berpikir lebih dalam seputar masalah yang sedang dihadapi. Sekaligus mengajarkannya soal hubungan sebab-akibat.
Melakukan Praktik Langsung
Pernahkah Bunda mendengar ungkapan 'all knowledge of reality starts from experience and ends in it'? Ya, ungkapan ini disampaikan oleh salah satu ilmuwan paling berpengaruh di dunia, yaitu Albert Einstein. Ungkapan Einstein tersebut, jelas menekankan pentingnya praktik langsung dalam proses pembelajaran anak, Bunda. Karena tanpa praktik maka ilmu yang dipelajari anak hasilnya akan nihil.
Sebab experiential learning memberikan kesempatan untuk Si Kecil menjelajah dan menerapkan ilmu dalam dunia nyata. Selain itu, praktik langsung membuat proses belajar anak menjadi lebih menyenangkan, Bunda. Menurut ahli, belajar lewat pengalaman juga bagus karena dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis Si Kecil, terutama dalam mempelajari hal-hal baru.
Nah, experiential learning ini juga terkandung dalam metode belajar progresif atau progressive learning. Sederhananya, metode tersebut mendorong kemampuan belajar anak yang terus berkembang seiring tahapan usia, dengan melibatkan si Kecil dengan lingkungannya dalam proses belajar.
Adapun 3 pilar lainnya dalam metode progressive learning, di antaranya child centered learning atau kegiatan belajar yang lebih berfokus pada anak. Adapun peran pembimbing di sini hanya sebatas fasilitator untuk mendukung dan menggugah minat anak. Selain itu ada juga pilar personalized learning, serta collaborative & cooperative learning.
Selain metode belajar, hal penting yang perlu bunda berikan sebagai dukungan hebat si Kecil adalah nutrisi yang membantu perkembangan otaknya. Bunda dapat memberikan makanan yang mengandung DHA, sphingomyelin, fosfolipid, AA, Kolin, Omega 3 dan 6 agar perkembangan kognitif si kecil optimal.
Dengan dukungan hebat Bunda melalui nutrisi tepat dan pola belajar progresif, Si Kecil dapat tumbuh dan bisa meraih masa depan hebatnya, Bun.
(Zya/Rhm)