Marissa Anita Seorang Jurnalis yang Berhasil Menjadi Filmmaker

SERANG - Semakin banyak wanita yang berperan dalam industri film di Indonesia. Bukan hanya sebagai aktris tapi juga sutradara atau penulis skenario.

Tapi tentu jumlahnya masih bisa dibilang sedikit dibanding para pria. Sebagai seseorang yang juga terjun sebagai sineas, Marissa Anita pun berharap lebih banyak wanita yang terjun menjadi filmmaker.

Marissa Anita yang awalnya dikenal sebagai seorang jurnalis belakangan terjun ke dalam industri film. Tak hanya jadi aktris, pemain Perempuan Tanah Jahanam itu pun juga mulai merambah ke penulisan skenario. Dalam sebuah diskusi panel virtual yang diadakan Netflix, wanita 38 tahun tersebut bercerita soal awal ketertarikannya di bidang ini.

"Cita-cita saya waktu kecil sebenarnya adalah pramugari tapi ayah saya tertarik dengan industri film, kakek juga dalam industri teater jadi bisa dibilang saya lebih banyak mendapat nilai-nilai kehidupan dalam film dan baru sadar saya suka akting di universitas ketika mengambil jurusan Bahasa Inggris," kata Marissa dalam acara bertemakan Women Who Rule The Screen pada Rabu, (23/3/2022).

Bersama dengan para sineas wanita dari Asia Tenggara, Marissa juga mendiskusikan bagaimana mereka berharap peran wanita dalam film bisa ditingkatkan. Aktris Ali & Ratu Ratu Queens itu pun ingin agar isu-isu terkait problema wanita bisa lebih banyak diangkat, seperti dalam filmnya sendiri, Yuni, yang banyak ditayangkan di festival-festival film internasional.

"Saya harap jumlah penulis dan sutradara wanita bisa bertambah, sebelumnya saya bekerja sama dengan Kamila Andini dalam kisah Yuni yang masyarakatnya menjunjung tinggi patriarki yang relevan untuk wanita di Indonesia.

"Memang wanita dan pria punya sudut pandang yang berbeda maka itu saya harap nantinya lebih banyak wanita yang berkecimpung di industri film Indonesia agar wanita merasa mereka tidak terbatas dalam gender dan mereka diberi peluang untuk pelatihan. Saya sendiri turut serta dalam pelatihan dengan Joko Anwar," tutur pemenang Piala Citra untuk Pemeran Pendukung Wanita Terbaik dalam film Ali & Ratu Ratu Queens.

Menjadi wakil wanita dalam industri film, Marissa mengaku selalu memilih peran yang tidak merendahkan gendernya. Menurutnya penting untuk memilih karakter yang unik dan menunjukkan kekuatan wanita. "Saya menyukai karakter wanita yang kompleks dan ingin melihat lebih banyak karakter seperti itu dalam skrip film di Indonesia," kata Marissa Anita.

(Rhm/Zya)