SERANG - Warga terdampak banjir di Kelurahan Banten, yang saat ini mengungsi di Benteng Surosuwan meminta Pemerintah setempat untuk menyediakan Kamar Mandi Portable dan Obat-obatan, hal tersebut dikeluhkan Ade Supandi warga Kelurahan Banten yang menjadi korban banjir pada selasa (1/3) kemarin.
Ade Suhandi dan sejumlah warga yang saat ini sedang mengungsi di Benteng Surosowan mengaku kesulitan jika ingin mandi, lantaran tidak tersedianya kamar mandi portable.
“Kalo anak-anak mau mandi, bingung mau gimana, terpaksa pake air sumur yang ada aja,” kata Ade, di Pengunsian Benteng Surowowan, Rabu (2/3/2022).
Ade mengatakan, selain kamar mandir portable, warga juga membutuhkan selimut dan ketersediaan vitamin untuk mengantisipasi penyakit jika menyerang warga yang mengungsi.
Baca : Andika Tinjau Bendungan Sindangheula, Sungai Cibanten Akan di Normalisasi
“Kan dingin tidur diluar, ini kami tenda buat seadanya, kan yang di khawatirkan ini anak-anak kecil. Jadi kami sangat butuh sekali vitamin dan obat-obatan.” Keluhnya.
Meski makanan sudah didistribusikan oleh sejumlah pihak, namun hal tersebut masih dinilai belum bisa memenuhi kebutuhan para waraga korban terdampak banjir khususnya di Kelurahan Banten.
“Mie instan ada, Cuma kan terkadang engga kebagian semua,” katanya.
“Kalo pulang kerumah belum bisa, kita bertahan disini dulu (Pengungsian). Kan rumah kita juga belum bisa kita tidurin, masih banyak lumpur dan rusak.” tambahnya.
Baca : Wisata Ziarah Banten Lama Terendam Banjir
Seperti diketahui, banjir akibat luapan Sungai Cibanten yang merendam Kota Serang belum juga surut, khususnya di kawasan Banten Lama dan Masjid Agung Banten.
Banjir Kota Serang Menimbulkan Korban Jiwa
Basarnas Banten kembali menemukan satu korban meninggal dunia akibat banjir luapan Sungai Cibanten di Kota Serang, Banten. Total dari lima korban meninggal, empat di antaranya sudah ditemukan.
"Tim SAR gabungan menemukan korban dalam keadaan meninggal dan langsung dievakuasi ke rumah duka," kata Humas Basarnas Banten Estu Riyadi, Rabu (2/3/2022).
Korban terbaru yang ditemukan itu atas nama Armansyah (12), warga Kelurahan Panancangan. Basarnas masih mencari satu orang atas nama Gusti (18), warga Kelurahan Kota Baru yang jatuh ke Sungai Cibanten.
Berikut ini data sementara korban jiwa berdasarkan data dari Pusdalops BPBD Kota Serang:
1. Gusti (18), warga Pasar Lama, Kecamatan Serang. Masih dalam pencarian.
2. Afrizal, warga Kagungan, Kecamatan Serang. Meninggal akibat tersetrum listrik.
3. Farel (11), warga Taktakan
4. Aldi (16), warga Taktakan
5. Armansyah (12), warga Cipocok Jaya
(Ib)