Meresahkan Masyarakat, Puluhan Warung Remang-Remang di Bongkar

LEBAK - Sebanyak 24 warung remang-remang di Kecamatan Bayah, Lebak Selatan, Banten, dibongkar. Pembongkaran itu dilakukan lantaran banyak masyarakat yang resah atas dugaan adanya aktivitas prostitusi dan penjualan minuman keras di warung tersebut.

Kabid Tibum Tranmas Satpol PP dan Damkar Lebak, Azis Ali Rosyid mengatakan pemilik warung sudah sering kali diperingatkan agar menutup warungnya. Namun, peringatan itu tidak pernah dilakukan.

"Proses penertiban sudah dilakukan, teguran satu, dua dan tiga, melalui muspika sudah. Ada 24 bangunan, di Cipanengah 11 warung, di Pulomanuk 13 warung," kata Aziz saat dimintai konfirmasi, Kamis (10/3/2022).

Azis menyebut keberadaan warung remang-remang itu melanggar dua peraturan daerah (Perda) sekaligus. Pertama, Perda Nomor 6 Tahun 2003 tentang Miras dan Prostitusi, dan kedua Perda Nomor 2 tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

"Aturan yang kita pakai tentang kegiatannya masuk ke Perda Nomor 6 tentang prostitusi dan minuman keras. Kemudian bangunan liar di sempadan pantai," ucapnya.

Pembongkaran tersebut, kata Azis, dilakukan oleh pemilik warung. Pemilik warung diberi waktu dua hari terhitung Rabu (9/3) dan Kamis (10/3).

Selama dua hari, lanjutnya, bangunan warung sudah 75 persen dibongkar. Menurutnya, pemilik warung akan diawasi oleh Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) setempat agar tidak kembali membuka warung remang-remang.

"Kegiatan dua hari ini. Selanjutnya akan diawasi oleh Muspika, nanti kita tunggu arahan Bupati juga harus apa. Sekarang rapat dulu dengan Forkopimda," ujarnya.

Menurut Azis, proses pembongkaran awalnya direncanakan menggunakan alat berat untuk meratakan warung remang-remang tersebut. Namun, rencana itu dibatalkan demi menghindari situasi pembongkaran menjadi kacau.

"Alat berat tidak dihadang, kita melaksanakan negosiasi warga ada pihak dari luar. Akhirnya, pihak luar itu yang membuat panas, alhamdulillah bisa diredam. Masyarakat sudah paham dan secara mandiri membongkar, jadi alat berat nggak dipakai jadi persuasiflah," pungkasnya.

(Den)