SERANG - Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Usman M Tokan mengungkap bahwa pihaknya sempat menunggu surat pengunduran diri Suharso sebagai Ketua Umum DPP PPP.
Namun, kata Usman, hingga musyawarah kerja nasional (Mukernas) selesai dilaksanakan, Suharso tidak memberi konfirmasi.
Padahal, Usman mengatakan bahwa PPP menunggu kabar Suharso, paling tidak melalui telpon atau surat.
"Kabarnya beliau mau mengundurkan diri, namun ditunggu hingga ditutupnya acara Mukernas tidak ada konfirmasi, baik melalui telpon, whatsapp atau surat," katanya kepada wartawan, Senin (5/9/2022).
Karena pengunduran diri tak kunjung diajukan, Usman mengatakan bahwa Suharso resmi diberhentikan dari jabatannya berdasarkan dalam forum musyawarah tiga Majelis PPP, yakni Majelis Syariah, Majelis Kehormatan, dan Majelis Pertimbangan.
"Sehingga pada tanggal 30 Agustus 2022, dengan berat hati pimpinan 3 Majelis yang merupakan Majelis Tinggi DPP akhirnya melayangkan surat ketiga yang atas dasar kewenangannya mengeluarkan fatwa Majelis yakni memberhentikan Saudara Suharso Monoarfa dari jabatan Ketua Umum DPP PPP terhitung sejak surat tersebut ditandatangani," ujar Usman.
Usman mengimbau kepada seluruh jajaran pengurus PPP untuk terus melakukan kerja-kerja organisasi dan kerja elektoral. "Silakan lanjutkan Program Sekolah Politik dan Bedah Dapil agar target perjuangan bisa terwujud. Ikhtiar politik terus kita lakukan semoga Allah meridhoi perjuangan kita, Amin," ucapnya.
Untuk diketahui, musyawarah dilakukan atas dasar menindaklanjuti surat desakan mundur Suharso yang tidak direspons tertanggal 22 Agustus 2022 dan 24 Agustus 2022.
Dalam surat itu, dijelaskan desakan mundur Suharso lantaran selama kepemimpinan Menteri PPN/Bappenas itu terjadi kegaduhan di internal PPP.