Dari total 47 nelayan bojonegara, 12 orang lainnya terpaksa harus menjual kapalnya. Hal tersebut dilakukan karena terdesak ekonomi yang harus terpenuhi. Lantaran kondisi di perairan Bojonegara sudah tidak lagi bisa diharapkan.
"Total sekarang ada 47 nelayan sisa 35 nelayan karena yg 12 nelayan sudah menjual perahu nya akibat terhimpit ekonomi," jelas Iwan.
Tidak banyak yang memahami bahwa nelayan tradisional yang kerap melaut di samudera lepas sebenarnya disebut sebagai pahlawan perbatasan, meski tidak ada tanda jasa resmi sebagai bentuk penghargaan kepada mereka.
Kerap kali, para nelayan tradisional harus mendapatkan ancaman seperti dari kapal asing memiliki bobot lebih besar dan teknologi lebih canggih yang mengambil hasil ikan di Indonesia dan membawanya ke luar negeri.