Polres Pandeglang Amankan 47 Pelajar Konvoi Kelulusan Bersenjata Tajam

Polres Pandeglang Amankan 47 Pelajar Konvoi Kelulusan Bersenjata Tajam

Pandeglang, Lenteranews - Polres Pandeglang mengamankan 47 pelajar yang terlibat dalam konvoi kelulusan dengan membawa senjata tajam di wilayah Pandeglang. Aksi mereka terekam dalam video yang viral di media sosial, menunjukkan para pelajar mengibarkan bendera dan mengacungkan senjata tajam saat berkonvoi di jalanan.

Dalam video tersebut, terlihat bahwa para pelajar berasal dari beberapa sekolah yang tergabung dalam aksi konvoi tersebut. Mereka mengenakan seragam sekolah yang dicorat-coret dan mengendarai sepeda motor secara beriringan. Beberapa di antaranya terlihat mengacungkan senjata tajam ke udara, menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. 

Menanggapi kejadian ini, pihak Polres Pandeglang segera melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan 47 pelajar yang terlibat dalam konvoi tersebut, terdiri dari 5 siswa perempuan dan 42 siswa laki-laki. 

"Dari 47 Siwa ini, tiga kami jadikan tersangka dengan tuduhan kepemilikan senjata tajam berupa cerulit berukuran besar. namun dari tiga Siwa tersebut, satu di antaranya masih DPO," Kata Kapolres Pandeglang, AKBP Dhyno Indra Setiadi, saat konferensi pers di halaman Mapolres Pandeglang, Rabu (14/05/2025). 

"Beberapa barang bukti yang kita amankan ada satu buah cerulit, 13 unit kendaraan roda dua, dan pakaian seragam sekolah yang sudah di coret-coret," Sambung Kapolres. 

Para pelajar tersebut kemudian diberikan pembinaan dan membuat surat pernyataan untuk tidak melakukan hal tersebut demi mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.

"Para pelajar diberikan pembinaan berupa Disiplin Iman dan takwa atau dimtak selama 24 jam, mereka diwajibkan mengikuti kegiatan keagamaan maupun latihan kedisiplinan di mapolres Pandeglang," Tutur Kapolres. 

Usai dilakukan pembinaan dan pendataan, para siswa rencananya akan di kembalikan ke keluarganya masing-masing. "Diluar yang dikenakan tindak pidana, kami kembalikan ke keluarga mereka. Namun khusus untuk pelajar perempuan dilakukan pembinaannya dari pagi tadi, tidak menginap," Tandasnya. 

Pihak kepolisian mengimbau kepada seluruh pelajar dan orang tua untuk tidak merayakan kelulusan dengan cara yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Perayaan kelulusan sebaiknya dilakukan dengan cara yang positif dan tidak melanggar hukum.

Kejadian ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih waspada dan bertanggung jawab dalam merayakan momen penting seperti kelulusan, agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi diri sendiri maupun masyarakat sekitar.