Jakarta, Lenteranews - Tragedi tenggelamnya kapal wisata Tiga Putera yang membawa wisatawan ke Pulau Tikus, Bengkulu, menewaskan delapan orang memicu keprihatinan nasional. Ketua DPD RI Sultan B Najamudin mendesak pemerintah untuk memperketat pengawasan moda transportasi laut.
“Atas nama lembaga dan pribadi, kami menyampaikan belasungkawa dan duka yang mendalam kepada semua korban dan keluarga atas insiden tersebut,” ujar Sultan Najamudin kepada wartawan, Selasa (13/5/2025).
Kecelakaan tragis ini terjadi pada Minggu (11/5/2025) di perairan Malabero. Kapal Tiga Putera, yang mengangkut 107 penumpang, dilaporkan mengalami kerusakan mesin mendadak sebelum diterjang ombak besar. Delapan wisatawan meninggal dunia, sementara sisanya berhasil diselamatkan.
Sultan Najamudin menegaskan, insiden ini harus menjadi alarm keras bagi pemerintah dan operator wisata laut.
“Kementerian Perhubungan dan dinas terkait harus rutin menguji standar kelayakan kapal. Jangan tunggu korban jatuh lagi baru bertindak,” tegasnya.
Ia juga meminta agar para korban selamat diberikan perawatan medis secara optimal, termasuk dukungan psikologis untuk memulihkan trauma.
Sultan Najamudin berharap tragedi semacam ini menjadi yang terakhir, tidak hanya di Bengkulu tapi di seluruh wilayah Indonesia, yang dikenal sebagai negara kepulauan.
Baca juga: Kapolri: Ada 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan |
“Ke depan, industri transportasi laut terutama yang berorientasi wisata harus didisain lebih elegan dan aman. Tidak boleh main-main dengan keselamatan penumpang,” tutup Ketua DPD RI Sultan Najamudin yang mendesak agar kelayakan wisata kapal diaudit buntut tragedi kecelakaan di Pulau Tikus, Bengkulu.