Dirjen Hubla Tegaskan Komitmen Wujudkan Keselamatan Pelayaran

Dirjen Hubla Tegaskan Komitmen Wujudkan Keselamatan Pelayaran

“Repatriasi atau pergantian awak kapal menjadi prioritas utama bagi Indonesia. Kami (pihak yang berwenang) menerapkan Langkah-langkah yang relevan untuk memungkinkan para Pelaut yang terdampar dapat dipulangkan dan digantikan oleh Pelaut lain. Kami juga memastikan akses Pelaut untuk mendapatkan perawatan medis dan kebutuhan mendesak lainnya,” terang Dirjen Arif.

Arif mengungkapkan, bahwa tahun 2021 Indonesia menyediakan 11 (sebelas) Pelabuhan di Indonesia untuk kegiatan repatriasi, yaitu Pelabuhan Belawan, Tanjung Balai Karimun, Batam, Merak, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar, Bitung, Ambon, Benoa, dan Sorong. Jumlah ini, lanjutnya meningkat pada tahun 2022, di mana tahun ini semua Pelabuhan dapat digunakan untuk proses pergantian dan pemulangan awak kapal.

“Sejak Januari 2021 hingga Mei 2022, Indonesia telah membantu proses pergantian dan pemulangan lebih dari 5.600 orang Pelaut,” ungkapnya.

Arif menekankan bahwa Indonesia selalu mengikuti peratoran yang ditetapkan dan protokol Kesehatan World Health Organization (WHO) dalam hal pemberian bantuan medis dan penanganan kegiatan pergantian awak kapal, baik bagi awak kapal WNI maupun WNA.