Cilegon, LenteraNEWS - Para pemudik pejalan kaki yang melakukan penyebrangan dari Pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak usai merayakan hari raya Idul Fitri di Kampung halaman, mengeluhkan fasilitas Kapal yang dinilai tidak nyaman.
Ely Susanti pengguna jasa penyebrangan megatakan, ia melakukan penyebrangan pada tanggal 07 April 2025 dengan menggunakan KMP Virgo. Ia bersama ketujuh suadaranya harus rela merogoh uang kembali untuk bisa masuk ke dalam ruangan ekonomi yang nyaman. Ely mengaku harus mengeluarkan biaya tambahan sebesar Rp.15.000 per orang.
Ely Susanti mengungkapkan, kondisi didalam kapal penuh disesaki para penumpang. hal ini juga diperparah dengan kondisi Air Condotioner Kapal yang tidak berfungsi dengan semestinya. sehingga para penumpang mengaku kepanasan saat berada di ruang Kapal.
"Tadi mau masuk ke ruang ekonomi bayar lagi Rp.15.000 per orang. saya bawa tujuh orang saudara, tinggal di kalikan saja. karena di luar penuh. Arus balik lebaran gini emang ramai, tapi juga harus memperhatikan muatannya. pas setelah ke dalam kapal penumpangnya membludak. terus AC nya juga enggak dingin, kaya cuma pajangan doang." kata Ely Susanti, kepada LenteraNEWS, Senin (7/4/2025).
Baca : Diminta Uang Lebih, Pengguna Jasa Cekcok dengan Petugas Kapal
Selain itu, ely dan para pengguna jasa lainnya juga mengeluhkan mahalnya harga makanan serta minuman yang di jual di dalam kapal. seperti harga minuman kemasan, biasanya di jual dengan harga Rp.5.000, namun didalam kapal harganya mencapai Rp.20.000 perkemasan.
"Kaya makanan dan minuman, minuman kemasan biasa beli Rp.5.000 kalo disini (Kapal) Rp.20.000. kaya tadi saya beli teh kotak, kalo harganya Rp.10.000 kita bisa kasih kewajaran karena di dalam kapal. harganya kaya manfaatin moment lebaran banget." tukasnya.
Para pengguna jasa Penyebrangan berharap, Pemerintah bisa mempertimbangkan syarat pelayanan minimal atau SPM Kapal Swasta. kejadian ini dinilai tidak berbanding lurus dengan komitmen ASDP sebagai Perusahan BUMN dalam memberikan kenyamanan untuk masyarakat saat musim arus mudik berlangsung.
"Yaa tapi jangan seenaknya juga getok harga makanan. kita kan juga bukan masyarakat yang banyak uang. masa ASDP ngasih gratis disetiap pelayanan, ini kapal swasta seenaknya mereka." tandasnya.
Hingga saat ini Pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Banten selaku Regulator Pelabuhan Merak, masih melakukan pendalaman terkait adanya Tarif tambahan yang dipungut pihak pengelola Kapal. Sejumlah Pengelola pun telah dilakukan pemanggilan untuk memberikan penjelasan terkait adanya tarif tambahan sewa bantal dan matras untuk para pemudik.