SERANG – Mahasiswa Banten melakukan aksi unjuk rasa di Depan Kantor Gubenrur Banten, Pada Kamis (31/3). Mereka menyoroti soal masih tingginya angka pengangguran di Provinsi Banten. Dalam aksinya, Mahasiswa juga menyampaikan tingginya angka Putus Sekolah yang berimbas pada kemiskinan.
“Dilihat dari data statistik bahwa hari ini angka pengangguran masih tinggi di provinsi Banten bahkan sampai-sampai Banten menduduki posisi ketiga secara nasional sebagai provinsi penyumbang pengangguran terbanyak, dibarengengin dengan angka putus sekolah yang semakin tinggi dan berimbas pada kemiskinan yang kian hari kian naik angka statistiknya dimana selama 2021 angka pengangguran meningkat 0.92%.” kata Jhody, Koordinator Aksi, Kamis (31/3/2022).
Dalam Orasinya, Jhody menilai, Selama Kepemimpinan Wahidin Halim-Andika Hazrumy sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, Pemprov Banten belum dapat menyelesaikan konflik lahan antara masyarakat dan pemerintah. Menurutnya reforma agraria bisa menjadi jalan tengah untuk rakyat Banten keluar dari kemiskinan.
“Provinsi Banten yang hari ini merupakan salah satu lumbung padi secara Nasional akan tetapi pemprov hari ini belum mampu mensejahterakan petani dilihat masih cukup banyaknya konflik lahan antara masyarakat dan pemerintah, seharusnya reforma agraria bisa menjadi jalan tengah untuk rakyat Banten keluar dari kemiskinan.” jelasnya.