SERANG - Polisi mengungkap motif pasangan suami istri (pasutri) di Serang, Banten, menimbun 9.600 liter minyak goreng di rumahnya. Pasutri itu disebut menjual minyak goreng ke luar kota untuk mencari selisih untung.
Kapolres Serang Kota AKBP Maruli Ahiles Hutapea menyebut pelaku ingin mencari untung dengan menjual minyak goreng ke luar kota yang sedang langka minyak goreng. Pelaku, kata Maruli, menjual minyak goreng itu lebih mahal Rp 3.000 per liter dari harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp 14 ribu.
"Jadi ada selisih untung, mungkin bisa dijual Rp 17 ribu," kata Maruli kepada wartawan di Serang, Banten, Rabu (23/2/2022).
Menurut Maruli, pasangan berinisial AH dan RS tidak membeli minyak goreng yang timbunnya dari distributor. Pasutri itu, kata Maruli, mengumpulkan minyak dari toko-toko yang ada di Serang dan daerah lain di Banten, lalu dijual ke luar kota, termasuk Jakarta.