Ratusan Petambang Udang Di Lampung Resah Adanya Pungutan Liar Hasil Panen

Ratusan petambak udang dari Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung dan Kabupaten OKI, Provinsi Sumatera Selatan menggelar aksi unjuk rasa di kantor Perhimpunan Petambak Udang Wahyu Mandiri. Para petambak mendesak pihak Kepolisian melakukan tindakan terkait pungli dan aksi pencurian bersenjata api yang setiap hari terjadi di Wilayah Desa mereka.

LAMPUNG - Ratusan petambak udang  yang tergabung dalam Perhimpunan Petambak Udang Wahyu Mandiri Kabupaten Tulang Bawang, Lampung menggelar aksi unjuk rasa di kantor Perhimpunan Petambak Udang setempat yang berada di perbatasan Provinsi Lampung dan Provinsi Sumatera Selatan, Minggu (4/6/2022).

Ratusan petambak udang yang berasal dari Kabupaten Tulang Bawang dan Kabupaten Ogan Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel) tersebut menggelar aksi unjuk rasa karena resah dan merasa keberatan adanya pungutan liar (Pungli) hasil panen udang, jual beli benur dan pakan udang.

Menurut para petambak, pungli hasil panen dan jual beli benur tersebut dilakukan oleh oknum aparatur desa Pratama Mandiri, Kecamatan Sungai Menang Kabupaten OKI, Sumsel.

Selain itu, dalam aksi unjuk rasa ini, para petambak juga meminta petugas Kepolisian untuk menangkap pelaku pencurian bersenjata api yang melakukan aksinya hampir setiap hari.

Ketua Perhimpunan Petambak Udang Wahyuni Mandiri, Hairul Badarudin (45) mengatakan, para petambak melakulan aksi unjuk rasa lantaran mereka resah dan merasa keberatan dengan pungli hasil panen udang yang dilakukan oleh oknum aparatur Desa Pratama Mandiri, Kecamatan Sungai Menang Kabupaten OKI, Sumsel.

Menurut Hairul Badarudin, modus pungli yang dilakukan oknum aparatur Desa Pratama Mandiri tersebut berupa iuran wajib hasil panen, penjualan benur serta jual beli pakan udang.

"Pungli yang dilakukan oknum pamong Desa kami tersebut sudah berlangsung dua tahun lebih," kata Hairul Badarudin disela-sela aksi unjuk rasa.

Hal serupa diungkapkan oleh Saud, salah seorang petambak udang yang turut berunjuk rasa. Petambak udang asal Desa Pratama Mandiri, Kecamatan Sungai Menang Kabupaten OKI ini mengungkapkan bahwa merasa resah dan keberatan dengan adanya berbagai pungi yang dilakukan oknum aparatur Desanya tersebut

Saud mengatakan, pungli yang jika ditotal jumlahnya mencapai puluhan juta tersebut menamban beban biaya operasional para petambak karena hasil panen udang yang tidak menentu. 

"Kami berharap adanya tindakan dari Pihak kepolisian maupun dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat," kata Saud diamini oleh puluhan petambak lainnya yang berada di Lokasi unjuk rasa.

Selain meminta pihak Kepolisian melakukan tindakan terhadap pungli yang dilakukan oknum aparatur Desa Desa Pratama Mandiri, Kecamatan Sungai Menang Kabupaten OKI, Sumsel,

Saud dan para petambak lainnya juga meminta petugas Kepolisian melakukan tindakan penangkapan terhadap para pelaku pencurian bersenjata api yang setiap hari melakukan aksinya di wilayah desanya.

"Para pencoleng (pencuri,red) melakukan aksinya hampir setiap hari, mereka membawa bersenjata api setiap melakukan aksinya," ujar Saud.