Cilegon, LenteraNEWS - Warga yang hendak melakukan penyebrangan ke Pelabuhan Bakauheni melalui Pelabuhan Merak terjadi adu mulut dengan petugas kapal.
Pasalnya warga tidak terima karena dimintai uang saat sedang beristirahat di dalam kapal. para pengguna jasa yang tidur menggunakan matras diminta uang sebesar Rp.15.000 perorang. jika menggunakan bantal, pengguna jasa diminta tambahan uang sebesar Rp.5.000.
Adu mulut antar pengguna jasa dan pihak petugas kapal berlangsung alot. para pengguna jasa mengaku sudah membeli tiket dengan harga yang cukup mahal.
"Jadi semua penumpang yang ada di kamar lesehan bermatras dikenakan biaya per-orang, bukan per-matras. wah rugi dong, udah bayar tiket kapal mahal-mahal. harusnya per-matras dong. makanya semua penumpang protes. jangan mentang-mentang lebaran ya semua dijadiin cuan." kata Arga, dalam keterangan yang diterima LenteraNEWS, Minggu (06/04/2025).
Samsul Bahri seorang pengguna jasa lainnya mengatakan, ia bersama penumpang lainnya terpaksa istirahat diruangan tersebut karena tidak mendapatkan tempat duduk di dalam kapal. ia pun bersedia jika memang harus membayar sewa matras, namun petugas kapal harus memberikan regulasi terkait tambahan biaya tersebut.
"Enggak papa bayar, tapi aturannya harus jelas. lagi kondisi begini. kasian anak-anak kecil mau istirahat. kemarin juga saya naik kapal dari dermaga reguler, tapi semua gratis. engga kayak gini dipungut bayaran." tukasnya.
Insiden ini pun akhirnya selesai, setelah perwakilan pengguna jasa bermediasi dengan pihak pengelola kapal. dari hasil mediasi tersebut, bahwa benar pengguna jasa yang menggunakan fasilitas matras akan dikenakan biaya sewa. pengelola kapal menghitung per-matras bukan per-orang.