Setiap pelanggan yang datang ke kosan ini dikenai tarif Rp 500 ribu. Polisi menyebut aktivitas prostitusi di kosan ini sudah berlangsung sekitar 6 bulan lebih.
"Mereka menyampaikan bahwa sebulan mereka meraup 10 juta dan digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Untuk yang pasangan laki-laki dan pacarnya, pacarnya ini dijajakan, mereka mengakui bahwa mereka mendapatkan untung Rp 5 juta sebulan," imbuhnya.
Di kosan ini polisi menyita sejumlah uang, alat kontrasepsi dan pembersih. Selain itu ada alat komunikasi yang digunakan mereka untuk menjajakan prostitusi melalui MiChat dan WhatsApp.
Maruli mengatakan pihaknya akan menggencarkan operasi jelang Ramadan. Sementara kos yang dijadikan lokasi pijat plus-plus ini terbongkar dari hasil laporan masyarakat.