Pandeglang, Lenteranews - Hampir 6 bulan kapal tongkang pengangkut batu bara milik PT Sinar Wijaya Energi, dengan nama TB Titan 27/BG Titan 14, terdampar di perairan Pulau Popole, Desa Cigondang, Kecamatan Labuan, Pandeglang, akibat cuaca buruk. Sekitar 80% dari muatan batu bara sebanyak 7.300 metrik ton tumpah ke laut, mencemari pesisir dan mengancam mata pencaharian nelayan setempat.
Hingga pertengahan Mei 2025, tongkang tersebut masih dibiarkan tanpa penanganan berarti. keberadaan tongkang yang terdampar ini dinilai mengganggu aktivitas nelayan dan meminta perusahaan pemilik kapal segera bertanggung jawab untuk mengevakuasi kapal serta membersihkan tumpahan batu bara.
Situasi ini menyoroti perlunya tindakan tegas dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) untuk memastikan penanganan cepat dan efektif terhadap kapal-kapal yang terdampar, guna mencegah kerusakan lingkungan yang lebih parah dan melindungi mata pencaharian masyarakat pesisir.
Salah seorang warga kecamatan labuan, yang juga berprofesi sebagai Nelayan, Yadi mendesak agar perusahaan segera menyingkirkan bangkai kapal serta tumpahan muatannya, karena keberadaan kapal tersebut mengganggu alur perairan nelayan dan menyebabkan pencemaran lingkungan laut.