Mantan Waka Polres Lebak ini mengatakan, Dari hasil pemeriksaan pihaknya, para pelaku telah menjalankan usaja prostitusi online tersebut selama 2 bulan dengan keuntungan yang ekonomis.
"Dari hasil pemeriksaan para pelaku menjalankan bisnis prostitusi online ini mendapat keuntungan dengan cara yang cepat dan mudah, memasang tarif pelayanan seks sebesar Rp500.000 tiap 1 kali pelayanan waktu pendek, dana tersebut diterima oleh operator dan dibagikan kepada 3 pihak yaitu Rp100.000 untuk pemilik, Rp50.000 untuk operator dan Rp350.000 untuk terapis yang memberikan layanan seksual,” tegas Wendy.
Wendy mengungkapkan, dalam pengungkapan kasus ini penyidik menyita beberapa barang bukti di TKP, "Kami berhasil mengamankan barang bukti berupa 2 unit handphone, 1 bundel screenshoot percakapan dan uang tunai Rp3.090.000." ucap Wendy
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kata Wendy, kedua pelaku dikenakan dengan pasal berlapis yakni dengan Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).